Tuesday, August 28, 2007

Kembali jadi anak-anak-Bagaimana membangkitkan daya Visual Kita

Kembali jadi anak-anak-Bagaimana membangkitkan daya Visual Kita
Otak Kanan Berkembang pesat saat Anak-Anak

Tentu Anda sudah tahu perbedaan otak kanan dan otak kiri. Otak kiri terkait dengan logika atau urutan sedangkan otak kiri terkait dengan rasa, intuisi, feeling dan sejenisnya.
Seringkali kalau kita amati, anak kecil masih cenderung menggunakan otak kanannya. Pada usia baligh, puber, pemakaian otak kiri cenderung lebih banyak karena otak kirinya baru di’on’kan.
Memang, sebelum masa puber pun, otak kiri kita sudah mulai berjalan. Ini pun karena banyaknya interfrensi dari orang luar, baik orang tua, guru di sekolah maupun lingkungan.
Namanya juga hidup, masak sih gak boleh berpikir logis. Yaa sah-sah saja. Makanya pakailah otak kanan dan kiri secara seimbang.
Visualisasi acap kali dipergunakan anak-anak karena keterbatasan pengetahuannya. Misalkan, saya membayangkan bisa ke Jakarta yang ada monasnya. Bisa jadi monasnya perlah dilihat di TV selebihnya tentang Jakarta kita hanya membayangkan. BIsa jadi tebakan itu benar bisa jadi salah, tergantung banyaknya informasi yang sudah masuk ke memory otak kita.
Di jaman saya masih sekolah Idtidaiyah (setingkat SD), lagi seru-serunya drama radio Brahma Kumbara. Di istirahat sekolah atau siang hari kita berlomba-lomba untuk mengetahui serial yang terbaru. Sudah berjalan setahun pun, saya masih bisa bercerita dari awal sampai serial terakhir.
Saat ini pun saya masih ingat-ingat lupa, Brahma yang masa kecilnya diliputi peperangan akhirnya berpisah dengan ayah-bundanya yang menjadi punggawa di kerajaan Kuntala. Dia ikut kakeknya dan digembleng ilmu kedigjayaan. Akhirnya sampai dewasa dia mendapatkan pedang merah dan bergabung dengan adiknya Mantili, pewaris pedang biru yang sudah ikut tes jadi prajurit.
Bagaimana berbondong-bondongnya 9 pasukan kerjaan yang bersatu menaklukkan kerajaan Kuntala yang imperialis. Akhirnya dimenangkan oleh pasukan koalisi. Punggawa kerajaan Kuntala yang paling sakti, Gardika, berusaha membalas dendam dengan imlu ajian ‘Serat Jiwa’.
Imajinasi anak-anak terhadap ilmu lari cepat seipi angin, bayu bajrah, jurus srigunting dan serat jiwa akan membawa kea lam hayal yang indah sekali. Hampir saja saya kebablasan ketika usia SMP akan merantau ke Banten dari Gresik untuk berguru ilmu kanuragan dan mengembara. Untung teman yang merekomendasikan saya untuk ‘nunut’ truck ke Jakarta tidak muncul. Apa jadinya kalau kenekatan tersebut terjadi. Mungkin saya sudah menjadi pendekar terkenal atau bahkan orang sakti, Ki Bukhin Sakti.
Imajinasi kehidupan terus berkembang seiring dengan rekaman kehidupan yang kita peroleh saat itu. Bagaimana saya membayangkan/visualkan rumah yang ideal. Di sini terlihat impian dan pencapaian itu pun berjalan, mengikuti ‘banyu mili’.
Nah di kehidupan saat ini, saya pun menvisualkan juga menfokuskan pada impian jangka pendek. Impian ini biasanya berjarak 3 bulan sampai dengan 1 tahun. Kenapa harus focus, itu karena otak saya juga gak bisa dipecah-pecah jadi banyak. Kalau ada teman2 yang sangat cerdas sehingga bisa multitasking boleh saja mengejar impiannya dalam waktu dekat bersama-sama, lebih dari satu.
Dalam mengejar impian ini, saya menvualkan dengan chart, gambar, grafik, angka-angka dan pencapaian utama.
Buat Anda yang sudah pernah baca buku saya, ikut seminar saya tentu sudah pernah melihat tangga impian. Untuk mengejar impian tersebut, diperlukan:
1. Target
2. Waktu pencapaian
3. Strategi untuk mencapainya

Otak kanan atau ada yang mengistilahkan batin bawah sadar, batin alam sadar, alam bawah sadar atau istilah kerennya sub-conscious mind. Bagi otak kanan, rekaman visual baik sudah terjadi maupun belum terjadi, asalkan kita merasa nyaman memperoleh/memilikinya dianggap data yang sama.
Contoh visualisasi, Anda tentu juga sudah baca tulisan saya ‘Membiasakan Menyebut M ‘. Ini juga dalam rangka membiasakan batin bawah sadar.
Bagi Anda yang sudah melogika setiap tindakan kita, ada baiknya kita balik ke masa kanak-kanak di mana kita bisa berhayal untuk mencapai apa yang kita inginkan. Setelah dapat, kita pun balik ke masa sekarang untuk menyusun strategi untuk mencapainya.

Selamat memasuki alam anak-anak untuk membangkitkan daya visual kita.

Salam entrepreneur !


Masbukhin Pradhana

Wednesday, August 22, 2007

Kegagalan adalah bagian dari PROSES

Yang dinamakan entrepreneur, memulai usahanya dengan modal seadanya.Duit pas-pasan. Pengalaman pun Nol. Bidang yang akan digeluti pun tidak belum dikuasai.
Jikalau saya punya duit 3 M, saya akan membeli franchise McDonald atau KFC dan sekelasnya.
Kalau punya modal 500 jt, saya akan membeli franchise yang sudah berjalan dan cukup dengan modal 500 jt.
Kalau punya modal 100 jt atau kurang, mau beli franchise? Nah pilih lah franchise yang benar2 sudah berjalan. Kenapa? ya agar nantinya bisa benar2 berjalan.
Seringnya, yang juga saya alami, punya duit 10 jt atau kurang pingin hasil ratusan juta, bahkan miliaran. Mau dibelikan franchise kok gak ada yang jual. Kalau toh ada, apa bisa melipatgandakan uang saya? Toch akhirnya saya tidak memilih jalur franchise.
Saya mulai buka usaha kecil2an.
Apakah berhasil? Banyak gagalnya dari pada berhasilnya. Sampailah saya menemukan jalan dari proses kegagalan yang pernah saya alami.
Kondisinya, misal saat ini saya pun sudah berhasil, punya modal ratusan bahkan miliaran rupiah, apakah saya tertarik dengan franchise? Tentu masih. Tinggal memilih, mau melanjutkan bisnis yang sudah berjalan atau investasi ke bisnis orang lain.

Kenapa tidak menfranchisekan usaha kita?
...............
Ada orang yang menikmati proses dan ada yang menikmati hasil. Ujung-ujungnya memang kita akan mengejar hasil.
Kalau Anda orang yang suka proses, suka berpetualang dalam bisnis (bukan coba sana-sini, gagal terus gonta-ganti bisnis), maka lanjutkan proses KEGAGALAN Anda, dan ubahkan menjadi KEBERHASILAN.
Selamat berproses !

Salam entrepreneur !

Masbukhin Pradhana

--- In bisnis-smart@yahoogroups.com, Maria Ulfa wrote:>> Salam kenal Pa Ade, saya pernah gagal dlm usaha, saya coba usaha jual spare part dan bengkel motor, tapi semakin hari bukannya untung, malah hrs nombok buat bayar temen2 mekaniknya. Lama2 daripada rugi lbh banyak lbh baik ditutup aja dan spare part yg masih ada dijual borongan ke toko lain. > Ya, itu usaha pertamaku, dan aq rugi banyak. Tapi dari itu aq ambil hikmahnya, aq hrs belajar banyak dr buku, dr org lain, mencoba ngenger (aq ga tahu bhs indonesianya, ngenger : ikut bantu usaha org lain tanpa bayaran atau dibayar sekedarnya untuk belajar) dr org lain> Sekarang aq jg masih dlm proses belajar, meski di otak sdh ada ide usaha, aq putuskan belajar aja dulu aspek2 usaha, dulu aq buka usaha tanpa banyak belajar, bisa dikatakan ada modal, lgs main buka aja, mudah2an ke dpn hasilnya lain> > Kata org kan, kegagalan adalah sukses yg tertunda, asal kita mo selalu mo mencoba lg> > salam,> >
ulfa> >

Monday, August 6, 2007

Haruskah daku pergi jauh ?

Wuaah, akhirnya posting lewat HP-ku berhasil. Posting kemarin ini berhasil setelah aku mengupgrade OS-nya.
Saat ini saya masih di Bontang, menunggu pesawat ke Jakarta. Tadinya sempat agak ngeri naik pesawat kecil dari Balikpapan menuju Bontang, tapi ternyata penerbangannya dengan ketinggian rendah menyenangkan. Bisa melihat dari dekat sisa kebakaran hutang di masa lalu yang rupanya masih mengepulkan sedikit asap di beberapa titik.
Kota berpenduduk 120 ribuan jiwa ini nampak rapi dan elok. Sayangny aacaranya padat banget, jadinya belum bisa menjelasaj semua Bontang. Tapi untuk urusan makanan, masih sempat mencicipi Kepiting raksasa danudang besar yang uenaak tenan.
Berbahagialah teman2 yang tinggal di daerah ramai, karena probabilityuntuk laku menjadi lebih besar. Dan itulah ujian kreatifitasnya. Sayapercaya, kecepatan bisnis saya juga ditunjang karena saya tinggal di Jakarta. Tetap ada peluang di mana2. Tapi kalau lead (calon customernya) sedikit, tentu customernya juga sedikit.
"Berarti cak Bukhin menganjurkan kita yang ada di daerah pindah kedaerah yang lebih ramai ?", pikir Anda.
Bisa ya bisa juga tidak.Kalau Anda masih enjoy dengan kondisi sekarang, ya jalani saja.Salah satu kunci keberhasilan dalam bisnis adalah Merantau/HIJRAH. Dengan merantau, ada faktor keterpaksaan yang kita buat. Naah, salah satu alternatif daerah pindah adalah ke daerah yang memiliki potensi bisnis yang lebih tinggi. Bukan harus dari luar Jawa ke Jawa, atau daru kota lain ke Jakarta.
Ada seorang teman yang hijrah ke Banjarmasin dari Solo. Di usia yangmuda beliau berhasil membuka kursus profesi program D1, membuka 2 Primagama dan 4 gerai kremes Solo. Dia berjuang bersama istritercinta dengan 2 orang anaknya.
Kalau lokasi/daerah Anda kurang mendukung iklim usaha, tentu Anda bisamempertimbangkan untuk Hijrah ?Apakah Anda siap untuk memulai pengenalan suatu daerah lain? Masih punya Energi ? Masih punya semangat ?Kalau jawabannya 'Ya', Lakukanlah !

Salam Entrepreneur !
Masbukhin Pradhana
masih di Sepinggan Air Port