Tuesday, September 23, 2008

Era Facebook & Twitter

Teman, sekarang eranya facebook. Buka http://www.facebook.com/ dan www.twitter.com
Daftar dan lengkapilah data Anda. Cukup dengan memiliki alamat email.

Setelah itu aku tunggu kamu menambahkan aku sebagai teman. Emailku : mpi.shop@yahoo.com karena untuk email bukhin@yahoo.com sudah penuh.
Untuk Twitter, silahkan tambahkan @masbukhinpradha


many thanks

Monday, September 1, 2008

Saya termasuk penerima ISMBEA




Terima kasih ucapannnya.Saya sebenarnya sudah mau sharing malam setelah menerima award ini.
Tapi hari Sabtu (30-9-08) itu, yang saya pikir hari2 santai saya ternyata beberapa acara dadakan yang harus saya jalani, diantaranya peresmian kantor rekanan saya yang pemberitahuannya mendadak, acara SMS Battle Master di ITC Cempaka Mas yang dihadiri Bpk. Erick Meijer ditambah 3 acara lainnya termasuk acara terakhir yang sudah direncakan: penerimaan ISMBEA.
Bertempat di ruang Borobudur Hotel Syahid Jakarta, saya menerima award ini sebagai salah satu penggagas komunitas Bisnis Smart dan sbg pengusaha. Sehingga award ini juga untuk semua member Bizmart yang turut berkontribusi terhadap ekonomi bangsa kita.
Saya bertemu beberapa rekan yang sudah lama kenal, ada yang member milist ini, ada juga member komunitas tetangga yang telah lama dan sering berkolaborasi diantaranya komunitas Tangan di Atas dan Profec. Tokoh2 pendirinya pun turut mendapatkan award ISMBEA.
Meski acara ini tidak dihadiri oleh Mentri UKM seperti tahun sebelumnya, tapi acara yang digelar dari pagi dgn workshop ini pun berjalan meriah dan lancar. Beberapa perwakilan kedubes dan politisi juga turut hadir.
Disamping para tokoh yang dianggap turut menggaungkan dunia wirausaha Indonesia, tampil juga beberapa tokoh mudah pebisnis yang dianggap sukses mengembangkan bisnis dari beberapa kota: Denpasar, Surabaya, Jogjakarta dan Jakarta sendiri sebagai tuan rumah.Acara ini rutin dilakukan oleh majalah Wirausaha dan Keuangan yang dokomandani oleh Bpk Isdiyanto didukung oleh majalah DUIT, bank BRI, bank DKI, Action (business) Coach, dll.

Sekali lagi terima kasih atas dukungan Anda, Bizmart, terhadap kemajuan wirausaha Indonesia. Kemajuan Negara ini dimulai dari diri kita.

Maju terus Entrepreneur Indonesia !

Masbukhin Pradhana

Monday, August 11, 2008

Perlu Otak or TanpaOtak ?

Tidak selamanya otak itu diperlukan. Kalau suatu masalah bisa dinalar dan otak kita bisa menjangkaunya, pakailah otak kita. Kalau gak bisa, gak usah dinalar atau gak usah pakai otak sekalian.Jadi otak bisa dipakai dan bisa dilepas ?
( ) Setuju( ) pasti setuju

Monday, July 28, 2008

Modal & Investor Mengikuti Perkembangan Bisnis

Saya masih ingat, ketika menawarkan bagai hasil ke teman2 di kantor, harus menyakinkan dan menjelaskannya. Lumayan lama dan detail pertanyaannya. Untuk hanya mendapatkan kepercayaan awal: berinvestasi senilai 5-10 jt per-orang.
Bulan berikutnya, alhamdulillah, ada 7 orang yang rata-rata mau investasi 10 jt-an. Jadi dapat tambahan modal 70 jt.
Ketika butuh modal lagi, 2 bulan berikutnya dapat 5 orang lagi. Begitu seterusnya, seiring dengan pengembangan bisnis dan pencapaian target.
Seiring berjalannya waktu, masing-masing investor menambahkan modalnya. Yang tadinya minimal 5 jt,menjadi minimal 10 jt. Ada yang sudah menjadi 50 jt, ada pula yang menjadi 150 jt.
Sampai saat ini, alhamdulillah, tabungan propertyku sudah ada yang bisa diambil. Beberapa sertifikat rumah/kios sudah bisa dijaminkan ke bank lain menjadi KMK-Kredit Modal Kerja.
Kalau pakau duit investor, rata-rata perbulan bisa dapat 2 %. Kalau pakai uang bank KMK cukup membayar 13-an% per-tahun dibayarkan bulanan, itupun hanya dihitung bunga harian. Memang, untuk awal, kita bisa pakai duit orang. Namun ketika sudah punya property, sebaiknya pakai uang bank.
Saat ini, saya masih memakai duit investor perorangan dan bank. Karena nilai propertyku dibandingkan dengan modal yang dibutuhkan masih belum berimbang.
Saat ini pun saya sudah memulai membuka cabang di luar kota dengan sistem Business Opportunity yang nantinya mengarah ke sistem franchise. Saya sudah buka di Lamongan, Jember, Kediri dan Surabaya.

Berminat menjadi investor atau pegang franchise?

Tuesday, July 15, 2008

4 Tahap Memulai Bisnis

Budi Santoso: Kin
B udi Santoso: pa kabar.
bukhin: apik pak
Budi Santoso: kapan balik dari shenzen?
bukhin: wis suwe
bukhin: malah wis tekan jember
bukhin: iki arep nang Bali
bukhin: mgg dpn
Budi Santoso: acara opo?
bukhin: bln dpn kalau jd ke Aussie
bukhin: penutupan arisan
bukhin: di jember buka esia-jadi Delaer
Budi Santoso: arisan esia?
bukhin: bukan arisan Esia, tp arisan teman2
bukhin: ke Australi diajak Indosat
Budi Santoso: cek enake rek.
Budi Santoso: aku kene kate metu teko kantor sing saiki rencanae
bukhin: iyo enak tenan
Budi Santoso: eh, tahu kabar teguh CRB gak?
bukhin: koyoke yo enak
bukhin: nggak
bukhin: opoo?
Budi Santoso: ancene enaak...
Budi Santoso: gpp...
Budi Santoso: cuma keilingan ae.
Budi Santoso: sakjane bisnis sing enak iku opo?bukhin: gak enak bisnis
bukhin: enak gakenakbukhin: lek gelem gak enak, insya Allah ketemu enak
Budi Santoso: bingung aku
bukhin: lek siap enak tok, pasti onok gak enake
Budi Santoso: oh... iku ta..
Budi Santoso: bener juga
bukhin: hanya 20% org bisa bertahan bisnis di 1 tahun pertama
bukhin: sing 80% gagal
Budi Santoso: cuma 20% ?bukhin: dari yg berhasil hanya 20% dari 20% yg bertahan di tahun ke-5
bukhin: dadi kalau bisnis setahun gagal, yo termasuk orang kebanyakan:80%b
ukhin: berarti Normal=Sehat=Waras
bukhin: sing Gagal iku waras
Budi Santoso: ic
Budi Santoso: kanepa tidak ada tahun kedua atau ketiga? kok langsung tahun ke-5 ?
bukhin: yo onok sing wis tebal di thn ke-2
bukhin: onok sing thn ke-3
bukhin: durung tahu ngerti literature
bukhin: kurang lengkap lek-e bukhin: aku yo wis tahu ngalamai
Budi Santoso: ic
Budi Santoso: percaya....
Budi Santoso: aku skr juga belajar.
Budi Santoso: gak enak jadi orang di kwadran 1 terus.
Budi Santoso: karena.. keliatannya akan spt ini terus hingga 5 thn kedepan. what a waste...
Budi Santoso: jadi mesti berubah... tul gak?
Budi Santoso: brapa lama menurutmu untuk perubahan itu idealnya?
bukhin: bukan waktu
bukhin: tapi rutinitas utk berubah
bukhin: rutinitas lain utk bertindak yg bukan pekerjaan
bukhin: tindakan adalah buah dari pikiran
bukhin: pikiran tdk akan berkembang kalau sumber informasinya sama
bukhin: Jadi harus investasi di pikiran dulubukhin: bisa baca buku, ikut sminar, dll
bukhin: Sering diskusi ttg uang, bisnis dgn teman yg sdh menjalani
bukhin: tdk yg gagalBudi Santoso: yeah..Budi Santoso: sia2 diskusi dengan orang yang gagal
bukhin: contoh:
Budi Santoso: gitu?
bukhin: Org IT sdh bekerja 5 thn, tapi kerjanya malas2an
bukhin: Kalau diinterview dibandingkan dgn yg tiap hari cooing pasti beda
Budi Santoso: betul
bukhin: atau dibandingkan dgn yg baru kerja 2 thn tapi tiap tahun coding, tentu aku milih yg kerja 2 thn utk jd programmerku
Budi Santoso: setuju
bukhin: po ambek bisnis
bukhin: Misal cari lokasi. Ada yg 4 thn mencari ruko gak bisa paham, mana yg bagus dan tidakbukhin: Karena lihatnya sesekali. Misal 3 bulan sekali. Sak-ilinge
bukhin: Tapi ada yg tiap minggu jalan2 lihat2 rukobukhin: membandingkanB
udi Santoso: ic...
bukhin: tentu yg ini, meskipun baru 8 bulan lebih mahir dari pd yg 4 thn
bukhin: Tahap awal memang di mental
bukhin: Bisnis butuh kebernian
bukhin: tahap paling awal: ketertarikan bahwa bisnis itu enak & menyenangkan-meskipun ada harga yg harus dibayar
Budi Santoso: no pain no gain
bukhin: 2. Melangkah-Menjalani bisnis
bukhin: Sudah tahu teori, tanpa praktek kan percuma
bukhin: Kadang2 di 1 tahun pertama itulah uang praktek kita
Budi Santoso: iya
bukhin: kalau lah rugi, anggap aja uang praktek
Budi Santoso: harga investasinya ya...
Budi Santoso: betul juga.
bukhin: 3. Kalau sudah buka usaha, tetaplah belajar
Budi Santoso: itu harus....
bukhin: bagaimana mencari pelanggan, supplier, investor & karyawan
bukhin: bagaimana memanage karyawan
bukhin: bagaimana mengelola duit, accounting, pajak, dll
bukhin: 4. Berusaha menjadi besar
bukhin: mengurus 3 karyawan dengan 30 org, apalagi 300 tentu tidak sama
bukhin: Perlu HRD
bukhin: bagaimana pattern gaji, kenaikan jenjang, bonus, potongan ijin, dll
bukhin: Perlu lah sistem. IT sangat penting di sini
bukhin: Kalau di awal2 bisnis, gak perlu IT yg njelimet gppbukhin: bagaimana gudang, bagaimana delivery, bgmn supplier, bgmn modal tentu hrs dipikirkan
bukhin: di tahap ini sdh perlu beberapa GM atau Manager
bukhin: yg di awal2 bisnis masih bisa kita tangani-karena kelas kecil dan belum mampu gaji org

Mudah2an dialog ini bermanfaat buat teman2 yg masih mencari sosok jati diri berbisnis. amieen

Monday, June 9, 2008

Kaya = Income > 3 Expense ?

Aku sih setuju kalau dikatakan orang kaya itu Incomenya >= 3 x Expense. Apa sih Expense, gampangnya adalah pengeluaran rutin bulanan.
Ada juga yang mengatakan, perbanyak hutang. Tidak harus expense, tapi bisa cicilan property atau investasi. Sehingga pengeluaran dia gak cukup terus. Sehingga muncul keinginan untuk memperbesar incomenya dengan expansi bisnis. Ini lebih cocok untuk yang punya bisnis. Karena kalau bekerja bisa ditambah dengan lembur kan terbatas waktu.

Jadi uangnya makin banyak makin banyak terus.

Pertanyaan: Kalau incomenya 100 jt (kan sudah kaya?) tapi pengeluarannya 145 jt. Apakah masih disebut kaya ?
Bagaimana pak RK ?

Friday, June 6, 2008

Yang Sukses hanya 4 %. Haruskah diikuti ?

Sering kita baca di buku atau dengar di seminar, berdasarkan statistik di Amerika, bisa juga dipakai di belakahan dunia manapun, bahwa orang yang memulai usaha dan sukes di 1 tahun pertama adalah : 20 %. Artinya yang 80% GAGAL. Jadi jikalau dari kita ada yang masuk yang 80% berarti NORMAL. Karena biasanya yang mayoritas ini lah yang sehat, benar, dll.Begitu pun masih menurut statistik, dari 20 % yang berhasil di tahun pertama yang berhasil lulus sampai tahun ke-5 (baca: bisa berkembang dan tidak mati) hanyalah 4% dari yang sukses di tahun pertama. Jadi yang bisa bertahan sampai 5 tahun hanyalah : 4 %.

Saya jadi ingat, pasca krisis moneter 1998, saya mulai usaha. Dari jualan kripik tempe, kacang bakar, beli kacang di sawah dan dijual ke pasar, dll yang berakhir kegagalan. Saya berhenti dan mengklaim diri GAGAL.
Pada tahun 1999, saya pun tertarik untuk berbisnis lagi. Kali ini jualan beras. Mengirim dari toko yang satu ke toko yang lain. Berkeliling dari pasar yang satu ke pasar yang lain. Kadang pakai vespa/bajai kadang pakai ce-tul (Daihatsu Pick Up 83). Bisnis ini bertahan sampai 2,5 tahun. Bisnis berhenti dan hutang pun melimpah. Untung tak dapat, tapi hutang malah banyak.
Meskipun GAGAL, tapi masuk kategori bertahan di 1 tahun pertama dan baru masuk kategori : 20%.
Saya pun merantau ke Jakarta. Capek sudah memulai usaha. Gak ada motivasi lagi. Enakan kerja dapat gaji, bisa bayar hutang.
Bekerja sudah berjalan 1 tahun. Melihat peluang di Jakarta, saya tertarik memulai bisnis lagi. Dari kecil2an. Dari beberapa bisnis. Berkembang2, akhirnya memilih hanya 1 bidang bisnis pada tahun ke-3.
Kini bisnisku telah berjalan 4 tahun 6 bulan. Semoga bisnisku bisa masuk 4 % dalam 6 bulan mendatang.AKu sih yakin, tantangan ke depan masih banyak. Berbekal keyakinan, doa dan semangat terus belajar, aku yakin bisa MENANG. Amiien..................
Pertanyaannya: Apakah orang yang ingin sukses harus melewati KEGAGALAN ? Adakah Short Cut nya ?

Tuesday, June 3, 2008

Lowongan Kerja-Jakarta

MPI Shop-Lowongan Kerja

PT. MPI (MPI Shop) adalah Distributor Resmi Bakrie Telecom dan Smart Telecom. Kami memiliki area kerja di Jakarta, Bekasi, Karawang, Lamongan dan Jember.
Dalam rangka perluasan dan pengembangan usaha kami membutuhkan para kandidat karyawan yang kompeten dan bertanggung jawab untuk mengisi beberapa posisi sbb :

Supervisor : 2 orang

Kualifikasi :
1. Pria berusia 26 s/d 32 tahun
2. Pendidikan D3/S1
3. Pengalaman minimal 2 tahun dalam bidang penjualan
4. Mampu berkomunikasi dengan baik, lisan dan tulisan
5. Mampu membentuk satu tim kerja yang solid
6. Jujur, rajin dan berwawasan luas
7. Bersedia bekerja di Pulogadung-Jaktim

Sales : 10 orang

Kualifikasi :
1. Pria/wanita berusia max 25 tahun
2. Pendidikan SLTA/Diploma
3. Pengalaman minimal 1 tahun dalam bidang sales retail
4. Memiliki Motor dan SIM C
5. Mampu bekerja sebagai individu maupun dalam tim
6. Jujur, rajin dan tanggung jawab
7. Mengerti/Bersedia bekerja di salah satu area: Karawang/Bekasi/Jaktim
8. Mampu bekerja dalam target

ESIA Customer Service : 3 orang

Kualifikasi :
1. Pria/wanita usia max 25 tahun
2. Pendidikan D3/S1
3. Pengalaman kerja minimal 1 tahun
4. Menguasai bahasa Inggris minimal pasif
5. Penampilan menarik, tekun, dan bertanggung jawab
6. Bersedia bekerja di wilayah Pulogadung Jakarta Timur
Manfaat Umum :
- Gaji Pokok dan Komisi
- Promosi jabatan bedasarkan kompetensi karyawan
- Tunjangan transportasi, kesehatan dan pulsa
- Bonus tahunan

Bagi pelamar yang memenuhi kualifikasi di atas,harap mengirimkan soft
Copy CV, lamaran, dokumen pendukung, gaji yang diinginkan serta pas Foto 4x6 satu lembar ke alamat e-mail : Mpi.shop@yahoo.com atau hard copy melalui pos sebelum 30 Juni 2008 ke:

Attn. Ibu Dani / Azizah
PT. Masbukhin Pradhana Indonesia
PTC-Pulogadung Trade Centre Lt 1, Blok A No 82
Jakarta Timur

Web :
www.mpishop.com
http://mpishop.blogspot.com

*** Hanya para kandidat yang memenuhi kriteria yang akan diproses
oleh pihak HRD

Tuesday, May 27, 2008

Emang Jual Voucher di Mall untung ?

Kemarin saya jalan2 ke ITC Cempaka Mas bersama teman yg jg broker penjualan/sewa di sana. Saya melihat setiap bulan ada perubahan di mall tsb. Ada yg berhenti dan ada pula yg datang. harga sewa pun beragam di lt 4. dari yang 15 jt-an hingga 100 jt-an pertahun per-kios dengan luas 6-10 m2. Harga sewa/jual ditentukan oleh posisi dan kepadatan jalur.Perubahan tempat parkir motor pun bisa merubah komposisi jalur. Juga adanya halte busway. Tentunya pintu terdekat menuju kios yang dilalui banyak pengunjung.
Ada yang datang karena merasa optimis bisa memenagkan persaingan, ada yang coba-coba karena tergiur/euforia, dll. Apapun alasannya inilah dinamika bisnis. Sehingga ada yang datang dan ada yg pergi.
Kalau saya amati, kebanyakan pedagang di mall ini berjualan handphone. Keuntungan terbesar adalah dari HP (terutama yg bekas). Kalau hp baru paling berkisar 5 rb s/d 50 rb-an. Ada juga sih yg bisa untung 200 rb untuk hp mahal, apalagi kalau pembelinya gak tahu harga. Voucher dan perdana hanya dijadikan pajangan pelengkap aja.
GROSIR
Kalau dilihat di ITC Roxi Mas, Cempaka Mas, PGC, dll banyak kios menjual voucher grosir. Kalau jualannya grosir, untungnya jg tidak banyak. Misal untung 100/lembar voucher, untuk menghasilkan profit 1 jt/hari maka dalam sehari harus menjual 10rb voucher. Kalau untungnya 200/lembar voucher berarti harus menjualnya 5rb. Tentu harga bisa saling mensubsidi silang.

Jadi yaa bisa dihitung kok, berapa harga sewa dan produk apa yg dijual serta berapa target yg harus dicapai untuk menutup operasional cost dan interest of capital.
Mudah2an menginspirasi.

www.mpishop.com
Dealer Resmi ESIA dan SMART Tel

--- In bisnis-smart@yahoogroups.com, "Milis" wrote:>> > Rekans, ada yg bisa menjelaskan keuntugnan dr bisnis voucher telpon..?> Kira2 berapa ya keuntungan per lembar voucher ? Setahu saya tidak > banyak. Jika tidak banyak kenapa banyak sekali yg berdagang voucher di > mall... tentu sewa kios juga cukup mahal, dan keuntungan harus bisa > menutupi sewa + oprasional.> > tks> Novento> http://novento-design.blogspot.com>

Friday, March 21, 2008

Bagaimana sih mencari supply murah ?

Bagaimana sih mencari supply murah ?
Semua pedagang, termasuk saya, yang menjual produk berupa barang memerlukan harga supply yang murah. Seperti prinsip EKONOMI saat belajar di bangku SD, membeli produk dengan harga semurah mungkin dan menjual semahal mungkin.pasti kita tahu kan, harga murah dan mahal ini relatif. Karena harga yang berlaku di pasar hampir semua sudah seragam.
Kenapa ? karena banyaknya kompetitor. Kalau kita jualan sendirian, dan semua orang perlu ke kita, maka kita bisa menset harga 'seenaknya' (tapi kan gak mungkin ? (bisa kalau kita pioner, dan sulit ditiru)).
Nah, kita persempit aja bahasannya. Produk yang kita jual adalah produk yang umum ada di pasar, dibutuhkan banyak orang dan biasanya tidak terlalu banyak added value, atau hampir sama dengan produk komoditi. Komoditi ini seperti jualan beras, voucher fisik, jagung, minyak tanah, dll. Produk ini tidak perlu diproses lagi, tapi bisa langsung dijual. Tanpa berubah bentuk. Sama fungsi.Komoditi sering sekali menjadi kebutuhan utama manusia.
Berarti pasarnya luas. Banyak yang beli. (Kalau banyak semut pasti banyak gula. Gula kan kebutuhan semut, maka juallah gula pada bangsa semut.)Kalau demandnya besar, biasanya yang jualan juga sudah bejibun.Yang sering menjadi pertanyaan adalah, bagaimana saya pun bisa menjual dengan harga yang murah atau lebih murah dengan pesaing lain, tapi untung saya tetap besar ?Pertanyaan ini tidak hanya menarik bagi para Caped (Calon Pedagang) tapi juga oleh PEDAGANG yang sudah berjualan bertahun-tahun. Mereka selalu mencari supply yang murah, sesuai salah satu prosinsip EKONOMI.
OK, sekarang kita lihat rantai pendistribusian produk.
Produsen --> Dealer Propinsi --> Dealer Kabupaten --> Dealer Kecamatan --> Pengecer --> Konsumen.Saya menggunakan istilah propinsi dan sejenisnya agar bisa memperjelas area cakupan kerja dan perkiraan modalnya.Perbedaan jenjang ini pula yang membedakan harga beli dan jualnya.Yang sering kita inginkan, kita masih sebagai pengecer ingin harga belinya sama dengan Dealer Propinsi.Jadi kenali lah di mana posisi kita dan kita mau memulai di level apa. Bisa saja kita tidak harus memulai dari pengecer, tapi persiapkan modal duit, modal informasi, modal jaringan, modal strategi sales, dll.Mau berada di posisi distributor apa, akan menentukan langkah kerja kita.Selamat memutuskan dan mewujudkan nya !Salam entrepreneur !Masbukhinhttp://www.mpishop.com/
http://masbukhinpradhana.blogspot.com/

Thursday, March 6, 2008

Action Plan dan Kenyataan

Action Plan adalah kelanjutan dari dream. Sebuah langkah lebih maju dan lebih jelas lagi. Para ahli berkata, "Rencanamu adalah 50 % perjalananmu".
Rasanya kata-kata ini saya anggap kata mutiara. Makanya saya juga membuat action plan 2008. Dan sambil iseng-iseng saya pun membuat action Plan 2009.
Di luar dugaan, ada lembaga keuangan yang berminat membina UKM seperti saya, sehingga mereka menginginkan Business Plan 2008-2010. Saya pun dengan bersemangat (meskipun agak terpaksa) pun membuatnya.
Hasilnya ? Lumayan
Paling tidak saya punya Cetak Biru bisnis saya sampai 3 tahun ke depan.
Saya pun menyiapkan strategi untuk mendapatkan:
1. Permodalan
2. Karyawan
3. Lokasi yang tepat
4. Komposisi bisnis yang cocok
5. Struktur organisasi yang memadai
6. Transformasi ilmu dan hati menuju pencapaian di 2010.

Alhamdulillah, breaktrhough yang pernah saya buat 2 tahun lalu ketika mengikuti workshop di Puncak, hampir mencapai kenyataan. Ini pun tak lepas dari action plan tahun2 lalu.
Memang tidak semua action plan kita bisa terpenuhi. Ada yang gagal, digeser dan lebih baik.

Asalkan semua yang kita lakukan tidak jauh menyimpang dari action plan, maka kita siap melangkah dan melahap tantangan.
Semoga Allah meridhoi langkah kita. Amieen

Mau Jualan HP ? Murah bangeet lhoo ...

Mau Jualan HP ? Murah bangeet lhoo ...
HP Esia dan SMART murah bangeeet...

Beli dalam jumlah banyak, kami akan memberikan harga khusus
Minimal pengambilan : 100 Pcs, boleh campur.

ESIA Warna : Rp. 275.000,-

Smart Htm Pth : Rp. 175.000,-
Smart Warna : Rp. 270.000,-
Smart Warna 399: Rp. 275.000,-

Anda bisa menawarkan ke Koperasi/teman/relasi atau toko pengecer.

Hubungi kami di 021-99168717, atau 021-9454.9494.

Kurang murah ? Ambil lebih banyak lagi, kami akan memberikan harga spesial.

Thursday, February 28, 2008

Pakai tenaga Panti asuhan, bagus kah ?

Ada 3 kelompok manusia yang berhubungan dengan bisnis kita:
1. Karyawan
2. Investor
3. Pelanggan.

Ketika kita membuka usaha, kita pasti berhubungan dengan 3 kelompok ini. Bisa jadi kalau kita baru mulai dan punya modal uang, maka kita lah investornya merangkap sebagai pengusaha (kelompok yang lain).
Pendekatan untuk mendapatkan pelanggan mirip juga diberlakukan untuk mendapatkan karyawan dan investor.
Karena ketiga keompok inilah aset terpenting dalam bisnis kita.
Dalam kasus pekerja ini, berarti kita batasi hanya membahas karyawan.

Pengangguran di negeri ini banyak sekali. Puluhan juta orang. Pun begitu, banyak sekali teman2 yang pengusaha juga mencari karyawan kok susahnya amit2. Saya juga merasakan, mencari karyawan ternyata susah. Padahal yang butuh kerja banyak.

Bearti ada batas kan antara pengusaha dan pekerja.
Pasti yang namanya pekerja, maunya pekerjaan sedikit tapi gajinya besar. Kalau bisa ditawari uang saja tanpa pekerjaan.
Dulu kalau baru lulus sekolah/kuliah kan masih idealis. Ketika ditanya "Kenapa mau bekerja?" Sering dijawab "Mau mengamalkan ilmu saya".
"Lha kalau gak dibayar mau gak ? katanya mengamalkan ilmu", tanya balik yang mengiterview.

Itu hanya intermezoo.

Saya sih menyarankan, kalau kita mau berbisnis, hitungannya ya harus bisnis. Kan tujuan utama bisnis adalah: menghasilkan profit. Kalau masalah pahala, pasti ada, kalau ikhlas. Gak harus pilih2 status pekerjanya.
Jadi kita tentukan dulu: Tipe pekerjaannya apa? Mengerjakan apa saja? Hanya pakai otot atau juga pakai otak. Tentu gaji yang pakai otak jauh lebih gede bayarannya. baru berhitung dengan pembanding, kalau diperusahaan lain dengan tipe pekerjaan yang sama digaji berapa ?
Terus, kita sesuaikan dengan kemampuan bayar kita. Biasanya kan kalau baru mulai usaha, paling bisa menggajinya 50-80% dari gaji umum. Ini juga kita komunikasikan kepada mereka, apakah mereka mau?

Boleh saja sih pakai anak panti asuha, asalkan mereka memenuhi kriteria yang kita inginkan.
Masalah malas-malasan, apakah karena upahnya yang kurang atau mereka yang kurang motivated?

Mudah2 tulisan ini membuka jalan keluar. amieen.

wassalam,

Masbukhin Paradhana
http://masbukhinpradhana.blogspot.com

Tuesday, February 26, 2008

Berbisnis Dengan Hati-Aa Gym di Kemang 10 Maret 2008


Sore tadi saya bertemu dengan teman-teman pengurus Jakce-Jakarta Entrepreneur Club. Wadah ini untuk menjembatani alumni EU yang ada di Jakarta. Memang tidak mudah untuk mewujudkan keingianan semua member alumni EU. Tapi ilmu ada di mana-mana, tidak hanya di sekolahan. Di toko buku juga banyak, di milist ini. Apalagi di pinggir jalan, di dalam pasar dan di mall.
Saya melihat di Jakec sendiri terus berbenah untuk menjadikan alumni EU bisa lebih sukses. Namun sama dengan memebr yang lain, pengurus juga calon & pengusaha yang juga masih sama-sama belajar. Kalau pun ada salah, saya rasa itu masih sah-sah saja. (Pokok ojok ngapusi koncone/wong liyo )

Naah, masih ingat dengan terpaan issue pasca Aa Gym poligami. Ada yang nonton talk show beberapa bulan lalu ketika Aa diwawancara oleh Metro TV ?
Banyak hal yang bisa dipelajari dari Aa Gym. Ingat, pelajari yang baik, yang menurut Anda baik.

Dalam kesempatan ini, Jakec akan mengundang anggota dan yang belum menjadi anggota Jacek untuk hadir dalam seminar pada:
Hari Senin, 10 Maret 2008
Tempat: Hotel Grand Flora, Kemang
Jam 18.30 s/d selesai.
Materi Seminar : Berbisnis Dengan hati
Biaya: +- 100 rb (untuk non member) dan Gratis untuk member.

Setahu saya, member Jakec dikenakan biaya iuran sebesar 250 rb untuk keanggotaa masa 1 tahun. Untuk seminar yang direncanakan 3-4 bulan sekali, member akan mendapatkannya dengan gratis.

Untuk pendaftarann menjadi anggota atau seminar, Anda bisa datang langsung atau menghubungi mas Iwan.

Sukses != Instan ( != baca tidak sama dgn)

Salam Entrepreneur !

Masbukhin
Bantuin buat publikasi.

http://masbukhinpradhana.blogspot.com
www.mpishop.com

10 Februari 07 yang lalu-Banjir di Jakarta




Kami membuka arsip foto 10 Februari 2007. Banjir Jakarta menyebabkan terhentinya aliran ekonomi hampir di semua titik. Perempatan Coca-Cola nyaris putus, hanya putaran ruko ITC Cempaka Mas yang bisa dilewati untuk menembus arah Senin. Motor pun harus lewat TOL untuk melanjutkan perjalanan. Mobil juga harus parkir di Tol atau di jalanan yang lebih tinggi. Setiap hari teman2 karang taruna harus ronda, menjaga motor & mobil yang diparkir di pinggir kali.


Kami sempat libur 3 hari dan buka lagi di hari ke-4. Tidak dengan full team, karena sebagian karyawan tidak bisa melintas. Kami harus melewati perjuangan panjang untuk sampai ke toko. Namun Alhamdulillah, semua pasti ada berkahnya. Harus khusnudzhon doonk ... :-)


Foto 2: Rumah kontrakanku baru tergenang 40 cm. Sorenya air sudah setinggi hampir 100 cm di dalam rumah, sekaligus warung (Laboratorium bisnisku).

Foto 1; Anak dan istriku bersama mertua (sedang di Jakarta) diungsikan ke Malang, melalui jalur darat, kereta api. Maklum akses ke bandara pun putus.

Listrik mati, gelap gulita hanya lilin dan lampu petromax. HP pun hanya dinyalakan untuk ngecek SMS, takut power habis.


Asyiknya mengenang masa lalu. Saat menjalaninya, mana sempat memposting ?

Indonesia Business Link-Mengenal jaringan Bisnis

Sumber: http://www.ibl.or.id/
Penulis pernah mengikuti kegiatan YES yang diselenggarakan oleh IBL. Semua kegiatan ada plus dan minusnya. Semua organisasi juga ada sisi positif dan negatifnya.
Ambil saja yang positif dan lupakan yang negatif. Kalau Anda terjebak memikirkan yang negatif, kapan Anda akan berlari ke depan.
Tulisan tentang IBL berikut ini seperti asli dari webnya. Silahkan disimak:

Indonesia Business Links (IBL) is a not-for-profit foundation and it was established in the wake of the Indonesian economic crisis. A major aim of the organization is to contribute towards the creation of sound and ethical business practices in the country. The organization is an affiliate of the Prince of Wales International Business Leaders Forum (known also as PW-IBLF or IBLF).
Major sponsors
Founders of IBL are business leaders of Rio Tinto, Accenture and Ernst &Young. Corporate main sponsors now include global companies such as BP, B&M Consultant (HHP), Coca Cola, DHL, ERM Indonesia, PricewaterhouseCoopers, Shell, Standard Chartered, McKinsey, Unilever, as well as Indonesian companies including Bogasari Flour Mills, PPM Institute of Management, and Rajawali Group.
Major international donors have been supportive of the IBL. Initial sponsors include UNDP, Department for International Development (DfID) of UK and Ford Foundation.
Historical background
The organization is an offshoot of a multi-stakeholder discussion held during the Annual Worldbank Conference in October 1998 in Washington DC. This meeting led to a consensus on the need to establish a private organization with the aim to help improve the state of corporate governance in Indonesia. The discussion was facilitated by representatives from the World Bank, ADB, UNDP and PW-IBLF as well as non-government agencies and organizations. Subsequent discussions held in Indonesia, initiated by PW-IBLF and participated by multinational companies, multilateral agencies and local non-government agencies, gave rise to the establishment of IBL. Its first programme was inaugurated at a reception hosted by the British Ambassador on 9th December 1999 in Jakarta.
The legal status of IBL as a foundation was enacted by a notarial deed in August 2001 in Jakarta. To date, twenty companies, largely multinationals, from diverse industries have become its members.
Since 1999, IBL has been actively promoting ethical business practices in Indonesia through its two major types of activities, namely, workshops on business ethics and capacity building of small and medium enterprises (SMEs). Initial funding for its activities was provided by its founding member companies as well as UNDP and DfID. Funding from the latter was arranged through PW-IBLF which is the international partner of IBL.
In response to the growing support from its members and international donors as well as increasing awareness and the felt need within the local business community for good corporate governance, IBL plans to expand its programme to include good corporate citizenship or known also as corporate social responsibility (CSR) issues. New programmes recently undertaken by IBL such as the youth entrepreneur development (YES) programme, and Partnership for Sustainable Development initiatives are examples of this transformation.
PROGRAMMES
During the period of 2005-2007, IBL plans to undertake the following programme:
Awareness Raising on CSR
Continuing the success of all activities to date, IBL aims at improving public awareness on CSR. This will involve seminars (with international/national business leaders as speakers) and periodic informal dialogues among the IBL constituency. IBL plan to host an Annual Conference on CSR in Indonesia, and/or to support/partner with an international conference on CSR.
The IBL web-portal (http://www.ibl.or.id/) will serve as on-line reference/resources for companies and general public to learn about CSR best practices.
Adding to the existing 5 (five) bilingual publications, within the next 3 years, IBL plans to publish various CSR reports, articles, books and other practical tools on how companies implement best practices of CSR. IBL will partner with media for its CSR campaign.
Adherence and Implementation of CSR among corporations
To enhance commitment and adherence to CSR and related international standards and industry norms, IBL will facilitate a series of corporate dialogues involving other stakeholders such as: government officials, NGOs private persons and other social communities.
IBL will provide capacity building programme, including training/workshops to increase knowledge/skills of the CSR practitioners.
A new programme on “Benchmarking of Corporate Citizenship” will be introduced, including a series of practical tools for companies to measure CSR implementation. These tools include a self-assessment tool, impact measurement tool, and stakeholder measurement tool, through its current collaboration with the Philippines Business for Social Progress (PBSP) and the Ford Foundation. The adoption of tools from PBSP is currently being piloted with companies operating in Indonesia, and will be readily used by wider participants in early 2005. IBL will provide leadership in this area which may include wider coverage of beneficiaries.
Corporate collective actions on CSR: Identification of common interests and Pilot Programmes
Through various consultative forums with corporate partners, IBL will conduct feasibility studies and cost-effective pilot initiatives, where companies can demonstrate effective actions on CSR related issues. Formation of local networks will be developed to implement pilot projects.
A. Young Entrepreneurs Start-up (YES)
A 3 year pilot-programme, “Young Entreprenuers Start-up” (YES) commenced mid-2003. It aims at supporting young people (university graduates) to start-up their own businesses. This integrated programme amalgamates methodologies of the Shell-LiveWire programme and Youth Business International (a division of PWIBLF). It encompasses business development planning and selection, provision of expert mentoring and access to finance. This programme is jointly implemented by Shell Companies in Indonesia, McKinsey & Company, Standard Chartered Bank, IBL, and Progressio.
IBL is undertaking the management and coordination of this pilot programme. IBL’s ultimate goal is to establish a model of partnership in this youth entrepreneurial development area to be scaled up or replicated elsewhere. IBL will remain as the facilitator and not as the implementer. At the development stage, IBL received technical and financial support from the International Labour Organisation (ILO).
By mid-2006, hopefully this pilot programme will establish a successful model which is ready to be replicated or scaled up.
B. Entrepreneurs Enabling Network
This initiative commenced in mid-2004 with financial support of IBLF and corporate sponsors of IBL. This 2 year pilot-programme aims at establishing a business linkages model by mobilizing the business community to help SMEs. The linkages aggregates the services needed by SMEs including business information, consultation, training/mentoring, and access to market/capital.
The target group comprises young entrepreneurs or SMEs that employ young people. The initiative will also develop a network of mentors among the operators of internet cafes, to help introducing IT and internet to the SMEs, while also adding value to their business through the improvement of their sites to become “Internet cafĂ© for business” (warbisnet). .
The pilot project is located in Yogya (Central Java), a famous producer of various products (such as batik, handicrafts, souvenirs, ceramics) and services with its large population of young people.
C. CSR for Better Life
Continuing a programme, supported by the Ford Foundation in 2003/04, IBL will promote the adherence of CSR practices among businesses related to natural resources (including, but not limited to timber, plantation, mining, oil/gas, pulp & paper). Under the banner of “CSR for Better Life”, the programme aims to build the capacity of corporate employees, government officials, and CSOs on CSR knowledge and skills, in order to create an enabling environment for business/investment in Indonesia. IBL’s achievements to date (as at July 2004):
Over 100 participants gathered (over 56 companies, several CSOs, and few government agencies), and this number is anticipated to grow further.
Seven case studies on CSR accomplished in collaboration with the PPM Institute of Management with pro-bono technical assistance from PricewaterhouseCoopers.
The piloting of tool for “Benchmarking of Corporate Citizenship” will be completed by end of 2004.
Networks were established with relevant industry associations, and government agencies (including the State Ministry of Environment, the Coordinating Ministry of Economic Affairs, BP Migas, and few local governments).
In 2005-07, this programme will be further carried over to address specific issues to show how CSR can be well practiced by companies while exercising good relationships with their stakeholders. It also encourages collective actions by companies on CSR related aspects.
Organizational Sustainability
To sustain its operation, IBL will undertake internal strengthening of its Boards and Executive team members, including exposures at international events, training, exchange programme, or sabbatical leave for long-term employees.
IBL should also look at various alternatives of revenue generation. The income generating initiative would have to be in line with the legal framework of the Foundation, aiming at full implementation by 2007. Technical and business advisory inputs will be required.

Saturday, February 23, 2008

Jangan Lihat Blog ini ... !

Peringatan ini bisa berarti serius bisa juga enggak. Anda yang sering mengunjungi blog ini tapi sering tidak update, tentu sering kecewa. Saya memang lebih sering berada di pasar darat ketimbang di pasar on line (maya). Jadi jarang posting.
Untuk menutup kekecewaan itu, saya tetap berusaha mensharing pengetahuan. Lebih baik saya menggunakan buku-buku best seller yang sudah dirasakan banyak manfaar buat pembaca, termasuk juga saya.
Tulisan baik artikel maupun ide bisnis, juga dunia per-voucheran/pulsa juga ada.
Beberapa blog yang saya ciptakan:
  1. http://tanpaotak.blogspot.com/ Tulisan ini tentang Mind Set Sukses
  2. http://bisnistemanku.blogspot.com/ Tentang ide bisnis yang banyak di sekitar kita
  3. http://mpishop.blogspot.com/ Tentang Dunia voucher, terutama MPI Shop
  4. http://fotobisnis.blogspot.com/ Foto-Foto Bisnis
  5. http://www.mpishop.com/ Update informasi bisnis seluler : online & offline

Tulisan ini saya persembahkan untuk Anda semua yang selalu bersemangat untuk lebih sukses.

Salam Entrepreneur !

Masbukhin Pradhana

Sunday, February 17, 2008

Mendukung Kemajuan Wirausaha Indonesia

Kami sebagai warga negara indonesia, mendukung terbentuknya Pengusaha dan wirausahawan mandiri, Bisnis dengan etika yang baik. Kami mengenal, Masbukhin, atau cak Bukhin, Cak Bukhin, yang berbisnis kartu perdana, Pradhana, voucher, pulsa, celuler, perdana, elektrik, fisik, seluler, esia, bakrie telecom, gresik, pengusaha, entreprenur, pengusaha muda, eu, entreprenur university, poltek, unibraw, brawijaya, malang, jakarta, ukm, usaha, usaha kecil, bank, buku, milaran, cara, brilian, omzet,omset, bisnis smart, smart, tda, profec. tangan di atas, milist usaha, bisnis, semua ada dan bisa link di sini. bahkan semua kota tidak terbatas jakarta, surabaya, bandung, jogjakarta semua ada.

Tuesday, February 12, 2008

Welcome To BCA 77




Masih sebagian besar pegawai mempunyai penghasilan yang pas-pasan. Kenaikan gaji setiap tahun serasa tidak sebanding dengan tingginya kenaikan harga. Untuk memenuhi kebutuhan hidup perlu berbagai usaha lebih. Kalau termasuk yang merasa seperti itu maka tema Welcome To BCA malam hari ini sangat pas untuk Anda, khususnya bagi Anda yang sedang bekerja di satu perusahaan. Pada episode ini akan dibahas bagaimana mengelola bisnis sampingan dengan benar tanpa mengganggu pekerjaan kita yang ada.
Perbincangan selengkapnya dalam WELCOME TO BCA episode ke-77 pada Kamis, 27 Desember 2007, disiarkan dari Metro TV yang dipandu Ferdy Hassan bersama Masbukhin Pradhana dengan tema Mengelola Bisnis Sampingan. Dimeriahkan juga oleh penampilan Helena & d’Replay.